Rabu, 05 Oktober 2016
Minggu, 02 Oktober 2016
TENTANG SEKOLAH
Profil Singkat
SMPK Diakui St. Ignatius
Loyola
Sekolah ini didirikan pada tahun 1984 oleh Yayasan Masyarakat dengan izin pendirian
sekolah nomor 01/YAPENKATILA/UM/1984 dan mendapat izin oprasional tahun 1985 oleh Bupati Manggarai, Nomor 16/276/I
21.08/IC.85. Sekolah ini Merupakan Salah satu Sekolah yang terletak di
pusat Kota Labuan Bajo.
Dalam perkembangan selanjutnya agar pendirian
sekolah ini memiliki legalitas hukum, maka sekolah ini diserahkan kepemilikan
dan pengelolaan kepada yayasan sukma pusat keuskupan Ruteng.
Seiring dengan perkembangan Zaman dan sesuai dengan tuntutan Global, SMPK
ST.Ignatius Loyola harus mampu menghasilkan lulusan bermutu dan memiliki daya
saing yang tinggi.
VISI SEKOLAH
“UNGGUL DALAM MENGHASILKAN INSAN BERIMAN,
CERDAS, KOMPETITIF DAN BERBUDAYA”
MISI SEKOLAH
- Melaksanakan Pembelajaran Aktif, Inovatif Kreatif , efektif dan Menyenangkan yang berlandaskan Iman
- Mewujudkan pendidikan dengan lulusan yang Cerdas trampil, beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- Mewujudkan Prestasi akademik Siswa melalui program intrakurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler sesui dengan minat dan bakatnya untuk menunjang pengembangan diri siswa
- Melaksanakan pembelajran dan bimbingan Secara efktif sehingga setiap siswa dapat Berkembang secara optimal sesuai potensi yang dimilikinya
- Mewujudkan kinerja profesionalisme kepala sekolah, guru dan pegawai melalui berbagai Pelatihan dan bimbingan profesi
- Melaksanakan kegiatan yang mengarah pada pengembangan kearifan lokal dan pemeliharan lingkungan hidup
SARANA DAN FASILITAS
PENDUKUNG SEKOLAH
1. Perpustakaan Sekolah
2. Laboratorium MIPA
3. Laboratorium TIK
4. Koperasi Sekolah
5. Sarana Olahraga
6. Internet sekolah
7. Asrama Putra dan putri
PROGRAM
PENGEMBANGAN
DIRI SISWA
- Drumband
- Pramuka
- Olah Raga
- Sanggar
- Bimbingan dan Konseling
- KIR
- Kesenian
- Karya Wisata
- Retret dan Rekoleksi
Selasa, 21 April 2015
“Jangan pernah menyerah jika kamu masih ingin mencoba. Jangan biarkan penyesalan datang karena kamu selangkah lagi untuk menang.”
“Dan biarpun saya tiada beruntung sampai ke ujung jalan itu, meskipun patah di tengah jalan, saya akan mati dengan rasa berbahagia, karena jalannya sudah terbuka dan saya ada turut membantu mengadakan jalan yang menuju ke tempat perempuan Bumiputra merdeka dan berdiri sendiri.”
“Tak peduli seberapa keras kamu mencoba, kamu tak akan pernah bisa menyangkal apa yang kamu rasa. Jika kamu memang berharga di mata seseorang, tak ada alasan baginya untuk mencari seorang yang lebih baik darimu.”
“Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti 2 orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti.”
“Karena ada bunga mati, maka banyaklah buah yang tumbuh. Demikianlah pula dalam hidup manusia. Karena ada angan – angan muda mati, kadang – kadang timbullah angan – angan lain, yang lebih sempurna, yang boleh menjadikannya buah.”
“Sepanjang hemat kami, agama yang paling indah dan paling suci ialah Kasih Sayang. Dan untuk dapat hidup menurut perintah luhur ini, haruskah seorang mutlak menjadi Kristen? Orang Buddha, Brahma, Yahudi, Islam, bahkan orang kafir pun dapat hidup dengan kasih sayang yang murni.” (dalam salah satu kalimat isi suratnya kepada sahabatnya Ny. Abendanon di Belanda, tahun 1902)
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu – satunya hal yang benar – benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
“Saat membicarakan org lain Anda boleh saja menambahkan bumbu, tapi pastikan bumbu yg baik.”
“Tidak ada sesuatu yang lebih menyenangkan, selain menimbulkan senyum di wajah orang lain, terutama wajah yang kita cintai.”
“Jangan mengeluhkan hal – hal buruk yang datang dalam hidupmu. Tuhan tak pernah memberikannya, kamulah yang membiarkannya datang.”
“Teruslah bermimpi, teruslah bermimpi, bermimpilah selama engkau dapat bermimpi! Bila tiada bermimpi, apakah jadinya hidup! Kehidupan yang sebenarnya kejam.”
“Gadis yang pikirannya sudah dicerdaskan, pemandangannya sudah diperluas, tidak akan sanggup lagi hidup di dalam dunia nenek moyangnya.”
“Lebih banyak kita maklum, lebih kurang rasa dendam dalam hati kita. Semakin adil pertimbangan kita dan semakin kokoh dasar rasa kasih sayang. Tiada mendendam, itulah bahagia.”
“Ikhtiar! Berjuanglah membebaskan diri. Jika engkau sudah bebas karena ikhtiarmu itu, barulah dapat engkau tolong orang lain.”
“Terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.”
"SELAMAT HARI KARTINI"
21 APRIL 2015
Langganan:
Postingan (Atom)